Hari minggu yang penuh dengan suka cita dan keceriaan tiba-tiba berubah menjadi suram, penuh rasa cemas, lesu, seketika tidak bersemangat di penghujung hari. Serasa tidak siap dengan waktu yang tinggal beberapa jam lagi bertemu dengan hari Senin.
Pernah mengalami hal serupa? Atau jangan-jangan selama ini sudah sering merasakan hal seperti ini.
Hati-hati, kondisi yang disebut sindrom monday blues ini jika dibiarkan lama tanpa penanganan yang baik maka akan bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik.
Mari kita kenali fakta-fakta seputar sindrom Monday blues, apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
FAKTA-FAKTA MONDAY BLUES?
Mengapa hari Senin seolah-olah menjadi waktu yang begitu menyeramkan? Bahkan beberapa hasil riset menemukan fakta tentang betapa tidak menyenangkannya hari Senin bagi banyak orang di berbagai belahan dunia. Banyak penelitian yang mendapati fakta bahwa di hari Senin merupakan waktu dimana suasana hati kebanyakan orang akan berada di titik terendah. Misalnya saja di Jepang, didapati data tingkat bunuh diri tertinggi terjadi di hari Senin. Bahkan masalah kesehatan jantung juga disinyalir seringkali disebabkan karena depresi di setiap Senin pagi.
Melansir laman Halodoc, diketahui bahwa kebanyakan orang yang mengalami sindrom Monday blues merasakan beberapa gejala seperti panik, sakit perut atau mual karena terlalu takut dan tegang untuk menghadapi hari Senin.
Selain itu, di sebuah situs khusus kesehatan dan kebugaran asal New York yang saat ini tengah ramai menjadi rujukan, Greatist, oleh Derek Flanzraich, juga secara khusus memaparkan berbagai hasil penelitian tentang sindrom Monday blues yang dianggap sebagai salah satu ancaman nyata bagi kesehatan mental yang mempengaruhi kesehatan fisik.
PENYEBAB DAN CARA MENGATASI MONDAY BLUES
- Gaya Hidup yang Buruk Hingga Tidak Menyukai Pekerjaan
Menurut seorang konsultan kesehatan, Kathryn Ely, sindrom Monday blues dapat disebabkan oleh buruknya gaya hidup seperti kebiasaaan makan yang minim nutrisi, tidak cukup tidur dan olah raga. Selain itu, rasa benci pada hari Senin juga bisa muncul akibat telah mengetahui adanya tugas besar yang menanti di hari Senin, atau rapat yang sudah terjadwal, serta tidak adanya minat pada pekerjaan yang sedang digeluti.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk menerapkan gaya hidup sehat. Alih-alih makan junk food, sebaiknya pilih makanan yang lebih bernutrisi seperti memperbanyak sayur dan buah, kurangi gula, dan berbagai jenis makanan high processed. Cukupi kebutuhan istirahat, jangan terlalu sering tidur malam dan imbangi dengan olah raga ringan selama 30 menit per hari. Selain itu, juga penting untuk mencintai apa yang sedang dikerjakan. Terkadang, sesekali mungkin muncul rasa bosan terhadap pekerjaan yang sedang digeluti, namun dengan banyak bersyukur maka seiring berjalannya waktu akan muncul rasa nyaman dan kembali bersemangat.
- Kurang Waktu Santai
Jangan menghabiskan hari Minggu untuk berkumpul dengan teman atau kerabat dengan interaksi sosial yang berujung pada kecemasan. Faktanya, acara kumpul teman atau kerabat dalam rangka apapun seringkali berujung sebagai ajang pamer dan pembandingan diri, yang pada akhirnya memunculkan kecemasan sosial. Noel McDermott, seorang psikoterapis juga pernah mengingatkan bahaya penumpukan kecemasan sosial ini.
Hari Minggu yang dihabiskan untuk aktivitas yang melelahkan fisik dan psikis bisa menimbulkan rasa kehilangan hari santai. Belum reda ketegangan akibat kecemasan sosial di hari Minggu, sudah harus bersiap dengan ketegangan kerja di hari Senin. Inilah yang kemudian juga seringkali memicu sindrom Monday blues.
Akan tetapi, bukan berarti tidak perlu berkumpul dengan teman atau kerabat ya. Aktivitas ini tentu juga memiliki manfaat, namun mengingat kemungkinan besar munculnya kecemasan sosial yang akan berdampak pada respon kejiwaan di hari Senin, maka sebaiknya gunakan hari Sabtu untuk berkumpul dengan mereka. Sedangkan hari Minggu lebih baik digunakan untuk me-time seperti istirahat di rumah, mencoba memasak menu baru, snacking sambil marathon drama favorit, atau sekedar bermain dengan anggota keluarga inti di rumah.
- Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi yang Tidak Seimbang
Menghabiskan sebagian besar waktu untuk bekerja, entah karena terlalu cinta pada pekerjaan, workaholic, atau karena sering tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sehingga harus menggunakan waktu istirahat untuk bekerja. Apapun alasannya, terus bekerja hampir tanpa henti tidaklah baik untuk kesehatan fisik dan psikis. Tidak seimbangnya antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi dapat memunculkan perasaan negatif di hari Senin karena bagaimanapun juga fikiran butuh istirahat.
Sebaiknya tinjau kembali waktu yang dihabiskan untuk bekerja. Jangan terlalu panjang agar mendapatkan work-life balance untuk kesehatan fisik dan mental. Di sinilah pentingnya memiliki jadwal kerja yang terstruktur. Terkait hal ini manajemen perusahaan juga memegang peranan penting dalam mengatur waktu kerja setiap karyawan agar kesehatan fisik dan psikis seluruh karyawan terjaga, sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja. Dengan menggunakan Fingerspot.iO manajemen perusahaan dapat mengatur jam kerja, jadwal kerja dari masing-masing karyawan dengan menyesuaikan jam dan jadwal kerja tersebut berdasar jabatan karyawan yang ada di perusahaan.
Mohon solusi mesin FP kami x401, saya coba upload data user dan sudah berhasil namun saya cek di data user mesin FP namun tidak ada yang masuk sama sekali, kemudian saya coba menggunakan FD dan sudah berhasil namun tidak ada jg setelah saya cek. Mohon bantuan solusinya
Terimakasih
Halo kakak, mohon maaf kakak mimin belum bisa membantu. Namun jangan khawatir, apabila kakak terkendala di mesin absensi Fingerspot, kakak bisa menghubungi CSO kami di https://fingerspot.com/ ya kak ^_^