);

Metode Analisa Psikologi dengan Sidik Jari

Pernahkah anak anda atau anda sendiri memiliki pengalaman ikut test psikologi ?

Umumnya test tersebut menggunakan kuesioner dan interview dalam metode-nya. Dahulu metode pengukuran tersebut diklaim metode yang akurat. Namun untuk saat ini mari kita ricek kembali sistem seperti ini. Bayangkan bagaimana kita harus mengerjakan soal-soal tersebut yang jumlahnya tidak sedikit. detik per detik dengan penuh ketelatenan dan kerumitan. Mulai membaca perkalimat sampai memikirkan jawabanya dan bonusnya “dag.. dig dug..”

Dewasa ini semua itu tak terlalu berati walau masih saja ada yang menggunakan test psikologi dengan metode kuno ini. Saat ini cukup “place finger” jari di tempelkan di atas sensor kemudian muncul report berlembar-lembar.

“Koq bisa ya?” itu bayangan kita hehe..

Dalam Test Psikologi dengan sidik jari menggunakan dua metode, masing -masing memiliki fungsi sendiri. Berikut metode yang digunakan.


a. Metode DIC Fingerprint

DIC Fingerprint adalah suatu sistem analisa sidik jari yang bertujuan untuk mengungkapkan potensi genetik seseorang dalam kaitannya dengan bakat, kecerdasan, kecenderungan karakter dan motivasi.

Metode ilmiah ini didasari berbagai disiplin ilmu yang meliputi, Science & Research of Dermatoglyphics, Ilmu Kedokteran (anatomi tubuh, khususnya otak), Ilmu Psikologi Modern.

Metode ini adalah hasil aplikasi dari teori ilmiah terkini yang sudah diujicoba selama 2 tahun terakhir. Di negara seperti Taiwan, Singapura, Thailand dan Amerika telah menerapkan metode ini dalam bidang pendidikan dan personalia.

b. Metode Talents Spectrum

Talents Spectrum merupakan sebuah brand untuk finger prints analysis yang digunakan untuk mengetahui potensi seorang anak sejak dini. Tehnik ini merupakan pengembangan dari ilmu dermatoglyphics yaitu ilmu yang membahas pembentukan pola sidik jari. Tehnik finger prints analysis ini merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu seperti ilmu antropologi, kedokteran, forensik, ilmu saraf, dan psikologi modern serta IT.

Salah satu struktur genetis yang relatif bersifat menetap dan dapat diamati adalah sidik jari dan retina mata manusia. Penelitian mengenai fungsi otak, sistem syaraf dan struktur belahan otak kanan dan kiri, yang memiliki banyak korelasinya dengan pola pembentukan sidik jari seseorang yang sudah terbentuk semenjak janin dalam kandungan usia 13 minggu. Selain itu, berdasarkan penemuan Howard Garner seorang ahli medis dan pendidikan dari Harvard University, beliau menemukan 8 kemampuan otak yang yang berkaitan dengan spesifikasi struktur kecerdasan yang membedakan dirinya dengan orang lain. Perbedaan ini terjadi antara lain karena manifestasi genetik yang bersifat spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat, yang salah satunya bisa dideteksi melalui garis-garis sidik jari yang memiliki informasi genetik untuk menentukan struktur otak mana yang dominan. Dominasi otak merupakan salah satu keunikan otak manusia. Upaya mengenali dominasi otak dapat menjadi salah satu cara mengenal diri. Karena hal itu juga mencerminkan gaya berpikir (style of thinking) yang berbeda akan sejalan dengan kebutuhan gaya belajar (style of learning) yang unik.

Demikian metode yang di gunakan untuk menganalisa psikologi seseorang yang lebih akurat daripada menjawab pertanyaan yang sulit di pastikan jawabanya.

Satu tanggapan pada “Metode Analisa Psikologi dengan Sidik Jari”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *