);

Rahasia Sidik Jari

Merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki kesamaan dengan lainnya. Karena keunikannya banyak digunakan berbagai sistem seperti oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik) pada saat terjadi sebuah kejahatan, dan tempat perkara kejadian akan diclear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak bekas sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP. Atau penggunaan lainya seperti yang digunakan untuk teknologi pembuatan SIM, KTP, Paspor, absensi, akses kontrol, pendeteksi bakat anak-anak dan masih banyak lagi.

Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada permukaan jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.

Ilmu yang mempelajari sidik jari adalah Daktiloskopi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang artinya jari jemari atau garis jemari dan scopein yang artinya mengamati. Sidik jari merupakan struktur genetika dalam bentuk rangka yang sangat detail dan tanda yang melekat pada diri manusia yang tidak dapat dihapus atau dirubah. Sidik jari ibarat barcode diri manusia yang menandakan tidak ada pribadi yang sama.

Penelitian sidik jari sudah dilakukan sejak masa lampau. Penelitian ini berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang disebut dengan dermatoglysphics, yakni ilmu yang mempelajari pola guratan kulit pada telapak, tangan dan kaki. Dermatoglysphics berasal dari kata “derm” berarti kulit, dan “glyph” berarti ukuaran. Ketertarikan para ilmuwan melakukan penelitian terhadap sidik jari disebabkan pola sidik jari manusia memiliki keunikan karakteristik sebagai berikut. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan beberapa keungggulan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, sidik jari bersifat spesifik untuk setiap orang. Tidak ada pola yang sama antara satu individu dan individu lainnya, bahkan pada anak kembar identik. Kemungkinan sama adalah 1:64.000.000.000, jadi tentu hampir mustahil ditemukan kesamaan antara dua orang. Pola sidik jari di setiap tangan seseorang juga akan berbeda-beda, ibu jari akan berbeda dengan pola sidik jari di telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelinking.

Kedua, sidik jari bersifat permanen, tidak pernah berubah sepanjang hayat. Sejak lahir, dewasa, hingga akhir hayat, pola sidik jari seseaorang bersifat tetap. Hal ini berbeda dengan anggota tubuh lain yang senantiasa berubah. Sebagai contaoh, bentuk wajah yang berubah seiring usia. pola sidik jari tidak akan berubah. Sebagai contoh, bentuk wajaah yang berubah seiring usia. Pola tidak akan berubah walaupun seseorang dalam kondisi gemuk atau kurus, sehat atau sakait, dan dalam segala bentuk kondisi emosional apapun.

Ketiga, pola sidik jari relatif mudah diklarifikasikan walaupun bersifat spesifik, bentuknya tidak acak. Ada pola-pola yang dapat diklarifikasikan sehingga untuk berbagai keperluan, misalnya pengukuran, mudah dilakukan. Berdasarkan struktur bersifat unik itulah dapat diklasifikasikan.

Dewasa ini banyak sekali teknologi mutakhir menggunakan hasil identifikasi sidik jari. Mulai aplikasi sederhana sampai sistem yang sangat besar tentu saja berorentasi pada securitas atau keamanan. Seperti sistem yang di kembangakan oleh perusahaan di bidang biometrik dengan merk Fingerspot yang mulai mengembangkan dari Absensi, Akses Kontrol, Aplikasi Retail, Sistem Payment bahkan dikombinasikan dengan teknologi biometrik lain seperti Face. Begitulah sedikit rahasia kenapa sidik jari menjadi subject di berbagai pengembangan teknologi dan juga mengapa kami mengupasnya.