);

Whatsapp Baru Pakai Fingerprint, Ini 5 Alasan Sidik Jari Masih Layak Digunakan

Whatsapp baru ini resmi meluncurkan fitur terbarunya, yaitu fitur kunci fingerprint (sidik jari). Meski teknologi biometrik satu ini terbilang bukan yang terbaru, namun faktanya aplikasi perpesanan modern yang memiliki jutaan pengguna ini baru memanfaatkannya.

Ya, seperti yang dikutip dari beberapa berita tentang peluncuran fitur terbarunya itu, Whatsapp memang memilih menyediakan fitur kunci sidik jari untuk tujuan keamanan yang mudah.

Meski bukanlah teknologi biometrik terbaru, teknologi pengenalan sidik jari (fingerprint recognition) ini memang masih layak untuk digunakan.
Ini 5 alasan, mengapa sidik jari masih layak digunakan hingga saat ini:

Lanjutkan membaca “Whatsapp Baru Pakai Fingerprint, Ini 5 Alasan Sidik Jari Masih Layak Digunakan”

Mengapa Sidik Jari?

Setiap manusia diberikan dua tangan dan dua kaki oleh Sang Maha Pencipta. Pada jari-jari tangan dan kaki manusia pasti memiliki  gambaran atau image sidik jari.

Sidik jari, dalam bahasa Inggris disebut “Fingerprint” biasanya berbentuk garis-garis horizontal dan vertical atau gabungan keduanya dan juga ada bentuk lengkungan-lengkungan. Seluruh manusia di dunia diciptakan dengan sidik jari yang berbeda satu sama lainnya. Karena itu, setiap sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi setiap manusia.

Tak ada sidik jari yang identik di dunia ini sekalipun di antara dua saudara kembar. Dalam dunia sains pernah dikemukakan, jika ada 5 juta orang di bumi, kemungkinan munculnya dua sidik jari manusia yang sama baru akan terjadi lagi 300 tahun kemudian.

Mengingat betapa akuratnya mengidentifikasikan seseorang lewat sidik jari, diciptakanlah berbagai teknologi sidik jari dengan sistem analisa elektronik. Alat ini pertama kali digunakan Federal Bureau Investigation (atau populer dengan sebutan FBI) di Amerika Serikat sekitar tahun 60-an. Sidik jari ini biasanya tertinggal di tempat kejadian perkara sebuah peristiwa kriminal. FBI kemudian menggunakannya untuk mengetahui jati diri korban atau bahkan tersangkanya. Hanya dengan memasukkan sidik jari seseorang melalui melalui teknologi komputer, pihak berwenang pun langsung mendapatkan data seputar nama, tanggal lahir dan sejarah kriminalnya. Luar biasa bukan!

Negara Indonesia meski sidik jari lebih populer untuk melacak pelaku kejahatan, alat pendeteksi sidik jari ini ternyata juga digunakan di berbagai bidang teknologi lainya seperti  mesin absensi, teknologi akses kontrol pintu, fingerprint data secure dan masih banyak pengembangan sistem lainnya yang dipelopori perusahaan Brand Teknologi Sidik Jari Fingerspot. Kini, seiring bertahannya cara manual yaitu pengambilan sidik jari dengan tinta di atas kartu atau kertas, perkembangan sistem identifikasi sidik jari kian terasa. Banyak perusahaan yang kian menyadari kegunaannya. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem identifikasi sidik jari di perusahaan-perusahaan. Alat ini mendorong perusahaan untuk menghemat waktu, tenaga sekaligus menjamin keamanan. Alat dengan teknologi sidik jari ini pun laris-manis sebagai barang komersial dengan dilengkapi fitur canggih pun disertakan di dalamnya.

Sistem identifikasi sidik jari ini yang masuk melalui dunia sains kini telah bergeser keberadaannya. Tak hanya kepentingan dunia pengetahuan atau aparat keamanan saja yang terpenuhi dengan penggunaan alat ini, setiap perusahaan komersial pun merasakan manfaatnya. Yang paling jelas, bukti kehadiran karyawan (absensi) bisa didapat lewat alat ini. Tentu saja, hal ini sangat membantu divisi Sumber Daya Manusia untuk mengevaluasi kinerja para karyawan. Alat ini pun amat populer di antara nasabah perbankan. Dunia otomotif juga tak mau ketinggalan dalam memanfaatkan keunggulan alat ini. Mereka bisa menggunakan sidik jari untuk sistem kunci. Belum lagi, ketika ingin login untuk mengakses sistem di komputer, saat ini pun pemakaian alat tersebut semakin digandrungi. Tujuannya tidak lain tidak bukan untuk keamanan terhadap data yang telah tersimpan.

Ini salah satu bukti pula bahwa pemakaian alat pendeteksi sidik jari manusia menjadi lebih berkembang dengan pemakaian yang variatif. Dengan kata lain, kegunaan mesin otomatis pendeteksi sidik jari semakin luas penggunaannya. Tidak hanya untuk mengetahui latar belakang tersangka kriminal seperti kegunaannya pada awalnya, tetapi juga untuk kemudahan lainnya dalam sebuah perusahaan atau institusi.

Namun, alat tinggallah alat jika faktor-faktor non-teknis tak bisa dipenuhi. Dalam penggunaan sistem pengidentifikasian sidik jari ini, ada beberapa hal yang bisa mengurangi kredibilitasnnya sebagai pengakes data seseorang. Seperti, tidak bersedianya seseorang memberikan data yang akurat sesuai dengan jati dirinya. Ini bisa saja karena data orang tersebut tidak ingin diketahui oleh orang lain baik pemerintah maupun institusi lain sehingga ada pemalsuan nama dan sebagainya. Juga tak tertutup kemungkinan, orang memanipulasi alat ini untuk masuk ke data orang lain. Tentu semua itu berkaitan dengan kriminalitas.

Zaman semakin maju, perkembangan teknologi pun menjadi lebih luar biasa. Semua pekerjaan menuntut efisiensi baik dalam hal waktu, tenaga hingga tingkat keamanan yang tinggi. Pendeteksi sidik jari pun sudah bergeser cara kerjanya. Mencatat sidik jari dengan menggunakan tinta dan kertas sudah ketinggalan zaman. Kini telah muncul alat-alat pendeteksi elektronik yang otomatis. Sekali tekan, seluruh data keluar. Sistem yang digunakan di AS oleh agen-agen FBI tahun 70-an lalu, kini telah berubah. Tidak lagi dipakai oleh para aparat saja tapi berangsur-angsur menjadi barang komersial yang laku di pasar. Rasanya, asal kelengkapan dan keakurasian data bisa diperoleh maka alat ini pun akan menjadi sangat berguna.