);

Tren Touchless Teknologi di Era New Normal

Era new normal yang kini diubah istilah menjadi adaptasi kebiasaan baru memperbolehkan masyarakat untuk melakukan aktivitas seperti biasanya dengan mengikuti protokol kesehatan tentunya. Melalui adaptasi kebiasaan baru, diharapkan aktivitas roda perekonomian akan berjalan normal kembali.

Berbagai tempat seperti perkantoran, mall, kafe, restoran, hotel, tempat wisata, dan sebagainya mulai melakukan aktivitas kembali setelah berhenti beberapa bulan karena dampak dari Covid-19. Tentunya hal ini membuat seluruh tempat mau tidak mau untuk merapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat juga sudah mulai untuk membiasakan diri dengan mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak saat berada di luar rumah.

Bukan hanya sekadar memastikan masyarakat mengikuti protokol kesehatan, berbagai inovasi dihadirkan untuk mendukung kegiatan di era adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya adalah penggunaan teknologi. Teknologi touchless atau tanpa sentuh kini menjadi tren di berbagai tempat umum maupun perusahaan untuk memastikan agar tetap higienis saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Apa saja tren touchless teknologi saat ini?

  1.Touchless lift button

Tombol lift merupakan salah satu benda yang banyak digunakan oleh orang saat akan berpindah dari satu lantai ke lantai lainnya. Tentunya hal ini menimbulkan kekhawatiran apabila tombol lift menjadi media penularan Covid-19. Oleh karena itu kini beberapa tempat umum mengubah tombol lift dengan menggunakan sensor telapak tangan. 

  2. Mesin absensi vein atau telapak tangan

Menggunakan sensor telapak tangan, pengguna mesin absensi vein dapat secara langsung merasakan touchless teknologi di lingkungan perusahaan. Salah satu brand yang mengeluarkan dengan sensor telapak tangan adalah Fingerspot. Hanya dengan mengarahkan telapak tangan ke kamera mesin, mesin absensi akan langsung secara otomatis mencatat kehadiran karyawan di perusahaan. Bukan hanya itu saja, mesin absensi vein Fingerspot ini dapat dijadikan sebagai akses kontrol pintu. Karyawan bisa membuka pintu dengan mudah menggunakan telapak tangan.

3. Sistem parkir tanpa sentuh

Penggunaan tombol tanpa sentuh kini telah diterapkan di tempat parkir. Pengunjung yang akan memasuki area parkir hanya perlu melambaikan tangan ke sensor. Secara otomatis sensor akan membaca telapak tangan dan pengunjung mendapatkan karcis parkir tanpa harus menekan tombol.

4. Penggunaan absensi online karyawan

Absensi online karyawan mempermudah pengguna untuk melakukan absensi kehadiran dengan ponsel. Salah satu absensi online yang mudah digunakan adalah Fingerspot.iO. Dengan menggunakan absensi online, karyawan yang kembali melakukan aktivitas kerja dapat melakukan absensi kehadiran di ponsel sehingga meminimalisir terjadinya sentuhan.

5. Touchless hand sanitizer

Penggunaan hand sanitizer di luar rumah tentu memudahkan pengguna untuk mencuci tangan tanpa harus mencari air mengalir dan sabun. Akan tetapi hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran apabila penggunaan botol hand sanitizer menjadi media penularan Covid-19.  Oleh karena itu, adanya inovasi sensor telapak tangan pada tempat hand sanitizer meminimalisir terjadinya kontak fisik dengan pengguna. Pengguna hanya perlu mengarahkan telapak tangan pada bagian bawah tempat hand sanitizer.

Apakah Anda masih belum menggunakan touchless teknologi? Bersiap gunakan mulai dari sekarang agar aktivitas di luar rumah dapat dilakukan dengan nyaman.

Sumber:

CNN Indonesia

Kompasiana

Web Fingerspot

Sudah Siapkah Pakai Mobil Berkunci Sidik Jari?

Saat ini, produsen otomotif sedang melirik kemutakhiran sidik jari sebagai keamanan. Dari beberapa media di luar negeri, banyak pembahasan tentang pengaplikasian sidik jari sebagai kunci otomotif, khususnya mobil.

Menurut berbagai produsen otomotif ini, teknologi pemindai sidik jari sudah digunakan pada hampir semua gadget dan perangkat elektronik. Bahkan sudah diaplikasikan dalam berbagai pelayanan untuk menunjang kemanan, seperti perbankan, kesehatan, pendidikan, perusahaan, dan banyak lagi.

Bahkan rencananya, Corporate Vice President Synaptics Godfrey Cheng berkata, tidak hanya digunakan sebagai kunci yang membuka atau menutup pintu, bahkan juga bisa berfungsi untuk menyalakan mesin mobil.

Menurut para produsen otomotif ini, kebanyakan kunci yang saat ini digunakan adalah kunci manual, yang dinilai masih rawan pencurian dan tindak kriminal lainnya.

Ada pula yang beranggapan dan menyiapkan rencana penambahan sistem keamanan mobil dengan sistem biometrik ini. Penggunaan sistem biometrik (sidik jari) ini, tentunya atas pertimbangan beberapa keuntungan penggunaan sidik jari.

Hal ini juga sedang disiapkan oleh produsen otomotif lain seperti: Hyundai Santa Fe yang merupakan perusahaan mobil Korea Selatan. Perusahaan ini bahkan sudah menyediakan mobil dengan kunci sidik jari di tahun 2019 lalu, di tingkatan pasar tertentu

Melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, tak heran bila sistem biometrik menjadi sangat mungkin di terapkan, bahkan di Indonesia. Kapankah mobil ini bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia? Mungkin kamu salah satu yang menunggunya.  

Teknologi Biometrik Pembuluh Darah, Apa Lebih Baik dari Sidik Jari?

Bagi kalian yang sudah akrab dengan proses absensi, mungkin selama ini lebih akrab dengan sidik jari bukan?

Perlu Anda tahu, kini sudah ada identifikasi yang dinilai lebih akurat dan modern, dengan menggunakan pembuluh darah vena (Palm Vein Recognition).

Sayangnya, di Indonesia masih jarang yang menggunakannya untuk keperluan pembaca data atau absen. Lalu, apakah teknologi biometrik berbasis pembuluh darah ini lebih baik dibandingkan sidik jari?

Simak ulasan berikut ini:

Apa itu teknologi biometrik pembuluh darah (Palm Vein Recognition)?

Lanjutkan membaca “Teknologi Biometrik Pembuluh Darah, Apa Lebih Baik dari Sidik Jari?”

10 Penggunaan Teknologi Biometrik di Masa Depan

teknologi_biometrikKemajuan teknologi yang semakin canggih kini memungkinkan kita untuk memiliki sistem kemanan yang lebih baik seperti password dan PIN. Namun, metode seperti ini ternyata memiliki beberapa kelemahan vital seperti mudah dipalsukan, hilang, dan bahkan mungkin tak jarang kita bisa lupa.

Mengatasi celah tersebut, akhirnya ditemukanlah metode baru yang lebih akurat dan aman menggunakan identifikasi biometrik. Metode ini menggunakan bagian tubuh tertentu seperti sidik jari, suara dan iris mata untuk mengenali identitas seseorang. Teknologi biometrik hampir bisa dipastikan akan sulit di tiru karena sifatnya yang sangat unik bagi setiap orang.

Banyak orang mengatakan bahwa teknologi biometrik merupakan teknologi keamanan masa depan, bahkan kini tak sedikit berbagai sektor di dunia yang telah berinvestasi dalam pengembangan teknologi biometrik untuk keperluan mereka sendiri. Ada 10 macam pengembangan teknologi biometrik yang diadaptasi baik dalam dunia kerja dan hal lainnya:

1. Personalisasi dan Keamanan Otomotif

Pasar global biometrik untuk sektor otomotif diprediksi sedang merangkak naik hingga empat tahun mendatang, dengan pabrikan seperti BMW, Audi, Mercedes-Benz dan Volkswagen semuanya telah berlomba-lomba mengintegrasikan teknologi biometrik kedalam kendaraan mereka. Variasi metode yang digunakan mulai dari sidik jari, pengenalan suara, dan iris mata. Hmm.. Kira-kira akan dipakai sebagai apa, ya? Bayangkan bila Anda dapat membuka pintu mobil hanya dengan menempelkan jari Anda, atau akses kendaraan seperti menyalakan mesin. Seru, kan?

2. Identifikasi Penegakan Hukum

Metode pengenalan kriminal menggunakan sidik jari memang bukan hal baru, namun dengan teknologi yang semakin canggih ini, aparat hukum seperti polisi bisa lebih terbantu dalam mengenali pelaku kejahatan menggunakan scan biometrik yang terintegrasi dengan data penduduk setempat. Metode scanningnya bisa menggunakan inframerah pada sidik jari yang tertinggal di tempat kejadian perkara.

3. Layanan Finansial

Meningkatnya kejahatan cyber secara finansial, membuat industri finansial mau tak mau harus meningkatkan sistem keamanan dalam hal otentikasi pengguna atau nasabah. Teknologi biometrik tak hanya digunakan oleh bank di negara seperti Brazil, India, Polandia, dan Jepang untuk meningkatkan keamanan ATM, namun kini mereka juga telah menerapkan metode otentikasi suara untuk memeriksa nasabah pada awal percakapan. Bahkan yang lebih keren, sebuah bank asal UK, Halifax, kini menggunakan aksesoris khusus untuk mendeteksi detak jantung nasabah untuk membuktikan identitas mereka. Amazing!

4. Travel

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh MarketsandMarkets, sektor imigrasi dan travel memegang saham terbanyak untuk pasar sistem biometrik pada tahun 2015, diperkirakan berharga USD 32.73 milyar pada tahun 2022. Teknologi sidik jari telah umum digunakan untuk verifikasi e-paspor, e-visa, dan SIM. Negara seperti Australia bahkan telah mengumumkan rencananya untuk memberlakukan “Contactless traveler clearance process” untuk mencegah aktivitas kriminal dan terorisme dan mengetahui mana orang-orang yang memang benar ingin sekedar melancong.

5. Kesehatan

Implementasi teknologi biometrik pada sektor kesehatan diperkirakan telah mencapai USD 2,848.3 juta pada tahun 2021. Meningkatnya penipuan kesehatan serta pencurian identitas medikal menjadi pencetus solusi biometrik. Teknologi biometrik untuk kesehatan biasanya digunakan untuk memverifikasi identitas pasien dan staff, juga akan digukan untuk proteksi terhadap penipuan dan mencegah duplikasi rekam jejak pasien, serta untuk akses kontrol pintu pada area sensitif khusus di rumah sakit dan manajemen.

6. Keamanan Wilayah

Negara seperti Amerika, Amerika Latin, Eropa Timur, dan Asia telah meningkatkan keamanan dalam identikasi penduduk asing untuk mengamankan daerah perbatasan juga untuk mencegah masuknya pendatang dengan resiko kesehatan dan keamanan, atau yang menggunakan visa palsu dan kadaluwarsa. Malaysia baru-baru ini mengumumkan bahwa pekerja asing harus memiliki rekaman sidik jari dibawah pengawasan sistem biometrik negara sebelum mendapatkan visa kerja. Hal ini merupakan bentuk proteksi setelah kasus dimana pekerja menggunakan kartu identitas penduduk lain untuk mendapatkan fasilitas kesehatan.

7. Komputasi

Biometrik dalam komputasi merupakan tren yang berkembang pesat. Lihat saja raksasa komputer seperti Sony, Dell, Fujitsu, HP, dan Toshiba telah mengintegrasikan teknologi biometrik pada beberapa model laptop mereka, serta raksasa smartphone seperti Apple dan Samsung yang menggebrak dunia gadget dengan membawa pemindai sidik jari pada ponsel pintar besutan mereka. Banyak manufaktur yang menambahkan otentikasi biometrik untuk perangkat konsumer sebagai fitur keamanan tambahan. Pada skala yang lebih kompleks untuk keamanan organisasional, teknologi biometrik juga digunakan untuk mengamankan user operations dan jaringan komputer.

8. Tempat Kerja

Dari mengurangi resiko keamanan untuk penipuan jam kerja karyawan, penggunaan biometrik pada dunia kerja meliputi banyak manfaat. Mulai dari sistem absensi karyawan yang menggunakan sidik jari, yang juga dapat dikembangkan menjadi akses kontrol pintu untuk ruangan khusus dengan akses terbatas. Perusahaan modern lebih banyak memilih teknologi biometrik selain untuk keamanan dan kemudahan organisir karyawan, juga dapat diintegrasikan dengan sistem personalia yang berisi perhitungan gaji karyawan berdasarkan sistem absensi yang ada.

9. Hotel

Saat ini rata-rata hotel sudah mulai beralih menggunakan biometrik untuk memudahkan transaksi dengan para tamu dengan keamanan data yang lebih terjamin. Contohnya, banyak hotel telah mengganti sistem kartu elektronik dengan sistem kunci pintu sidik jari untuk tiap kamarnya. Tamu yang akan check-in melakukan scan sidik jari pada counter dan data reservasi mereka akan muncul lengkap dengan informasi pilihan mereka. Beberapa sistem tertentu memungkinkan tamu untuk mengotentikasi transaksi dan layanan menggunakan sidik jari yang akan terakumulasi dan terintegrasi langsung dengan total tagihan tamu.

10. Studi Klinis

Nah, bagi Anda yang suka berpartisipasi dalam studi klinis yang mendalami riset tertentu, teknologi biometrik digunakan untuk memastikan bahwa partisipan tersebut hanya mengikuti satu riset dalam satu waktu. Risetnya bisa bermacam-macam, seperti riset lingkungan, sosial, maupun kesehatan.

Pengembangan teknologi biometrik untuk saat ini memang sedang naik daun. Di Indonesia sendiri pun penggunaannya bisa dibilang masih terbatas, masih banyak yang bisa dikembangkan lagi dari teknologi ini. Tapi paling tidak yang saat ini paling umum dipakai adalah untuk absen sidik jari di perkantoran.

Teknologi Absensi Sidik Jari Mampu Deteksi Kesehatan

Mesin absensi sidik jari dengan fitur baru hasil karya dari tim beranggotakan Bagus Hanindito, Wisnu Wijayanto, dan Cindy Agustina itu memenangi “Fujitsu Innovation Challenge 2013”. Tim mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB menciptakan absensi sidik jari dengan fitur mendeteksi kondisi  kesehatan penggunanya. Cindy dan kedua rekannya memiliki ide mengembangkan perangkat mesin fingerprint untuk dijadikan alat absen sekaligus pendeteksi kondisi kesehatan melalui pengecekan jumlah hemoglobin dalam darah. Mereka menamaklan karyanya dengan “Attendance Record System with Integrated Body Health Information”.

Cara kerjanya, kata Cindy, mengecek deoxygenated haemoglobin yakni hemoglobin yang tidak diikat oksigen. Semakin banyak hemoglobin yang terkena sinar inframerah maka warnanya menjadi gelap dan apabila kurang menjadi terang, warna gelap mengindikasikan kondisi sehat, sedangkan terang artinya seseorang sakit atau sedang kelelahan.

Event challenge ini merupakan ajang kompetisi untuk mahasiswa se-tanah air untuk berkreasi menciptakan aplikasi inovatif dengan menggunakan teknologi otentikasi pembuluh darah terbaru.